Deezer Meluncurkan Sistem Tag AI Pertama di Dunia untuk Streaming Musik

Deezer, platform streaming musik global, hari ini (20 Juni 2025) memperkenalkan sistem tag AI pertama di dunia untuk streaming musik yang secara jelas menandai album-album berisi lagu yang sepenuhnya dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI). Inovasi ini hadir setelah perusahaan baru-baru ini meluncurkan alat deteksi AI-music yang canggih (cutting-edge AI-Music detection tool), yang mengungkapkan bahwa hampir seperlima (18%) dari seluruh musik yang diunggah setiap hari - atau lebih dari 20.000 lagu - dibuat 100% oleh AI.

Detail sistem Tag AI terbaru Deezer:

  • Transparansi konten: pengguna kini dapat melihat label khusus (seperti "AI-Generated") pada album atau lagu yang sepenuhnya dibuat oleh AI.
  • Deteksi otomatis: teknologi Deezer secara real-time menganalisis karakteristik musik (seperti pola melodi, vokal sintetis, atau produksi digital) untuk mengidentifikasi konten AI.
  • Filter pencarian: pengguna bisa menyaring hasil pencarian berdasarkan konten "manusia asli" atau "AI-generated".

Komentar Jérôme Delacroix, CEO Deezer:

"Dengan maraknya musik berbasis AI, kami ingin memastikan transparansi bagi artis dan pendengar. Ini bukan tentang ‘baik atau buruk’, tetapi tentang memberi pilihan dan kejelasan."

Mengapa ini penting?

  • Untuk pendengar: memahami apakah mereka mendengarkan musik buatan manusia atau AI.
  • Untuk artis: membantu membedakan karya orisinal dari konten otomatis. 
  • Untuk industri: data Deezer (18% musik harian adalah AI) menunjukkan perlunya standar baru dalam pelabelan konten digital.

Sistem ini akan diterapkan secara bertahap di semua pasar Deezer mulai Q3 2025. 

Oya, Deezer mempertegas dedikasinya dalam melindungi hak-hak artis dan kreator dengan menjadi satu-satunya platform streaming yang menandatangani pernyataan global tentang pelatihan AI. Langkah ini menegaskan posisi Deezer sebagai pionir dalam memastikan bahwa perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam industri musik dilakukan secara etis dan berkeadilan, dengan menghormati karya serta hak cipta para musisi dan pencipta lagu. 

Sumber: Deezer Newsroom 

Foto: Deezer 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Ekonomi dari Festival Musik Glastonbury

Pasar Pariwisata Musik yang Terus Tumbuh

SoundCloud dan Kontroversi Pelatihan Kecerdasan Buatan (AI)