Perjuangan AI Mencari Celah dan Peluang di Industri Musik Global

Perjuangan AI Mencari Celah dan Peluang di Industri Musik Global
Perjuangan AI Mencari Celah dan Peluang di Industri Musik Global

Kabar pemecatan Direktur Kantor Hak Cipta Amerika Serikat, Shira Perlmutter, oleh presiden Donald Trump pada 10 Mei 2025, setelah sebelumnya keluar materi Pre-Publikasi "Copyright and Artificial Intelligence Part 3: Generative AI Training" yang dirilis oleh Kantor Hak Cipta Amerika Serikat pada tanggal 9 Mei 2025, detailnya ada disini (~113 halaman). Shira Perlmutter telah menjadi Direktur Kantor Hak Cipta Amerika Serikat sejak tahun 2020, sangat dikenal dan cukup diakui oleh para pelaku industri rekaman Amerika Serikat.

Isi dari laporan Pre-Publikasi tersebut adalah mendalami hubungan kompleks antara undang-undang hak cipta dan penggunaan materi berhak cipta dalam melatih sistem kecerdasan buatan (AI) generatif. Dokumen tersebut bertujuan untuk membangun kerangka kerja analitis untuk menavigasi pertimbangan faktual dan kebijakan di bidang yang berkembang pesat ini.

Fokus utama laporan "Copyright and Artificial Intelligence Part 3: Generative AI Training" tersebut adalah mengidentifikasi potensi pelanggaran hak cipta selama pengembangan AI generatif, serta menganalisis bagaimana prinsip penggunaan wajar (fair use) dapat diterapkan pada kasus-kasus tersebut. Lebih lanjut, dokumen ini mengeksplorasi kelayakan dan kearifan berbagai model lisensi untuk pelatihan AI, dengan mempertimbangkan pendekatan sukarela dan berdasarkan undang-undang. 

Mengakui kemajuan pesat dalam teknologi AI dan pasar terkaitnya, Kantor Hak Cipta menekankan perlunya pendekatan yang seimbang, yaitu harus mendorong inovasi teknologi sekaligus melindungi hak dan kepentingan komunitas kreatif.

Sementara itu komentar pedas dari Federasi Musisi Amerika (AFM) terkait pemecatan ini adalah bahwa pemecatan tersebut merupakan pelanggaran hukum dan akan membahayakan seluruh komunitas hak cipta. 

Bagaimana kita melihatnya dari aspek pelaku dan pegiat teknologi? Seperti Jack Dorsey dan Elon Musk yang pada 12 April 2025 lalu menggaungkan untuk menghapus segala aspek hukum terkait kekayaan intelektual (IP). Dan sepertinya tim OpenAI secara aktif melobi Trump Administration untuk melemahkan perlindungan hak cipta; yang tentunya langkah ini akan menguntungkan perusahaan AI dengan mengorbankan para pencipta.

Sepertinya kita bisa menebak bakal kemana arah kemajuan AI ini bakal berdampak, khususnya terkait hak cipta musik.

Foto: Unsplash

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dampak Ekonomi dari Festival Musik Glastonbury

Pasar Pariwisata Musik yang Terus Tumbuh

SoundCloud dan Kontroversi Pelatihan Kecerdasan Buatan (AI)